Kekalahan RRQ Hoshi dari Team Liquid ID di grand final MPL ID S14 masih menjadi topik hangat. Dengan skor tipis 4-3, RRQ harus menerima kekalahan dari TLID setelah pertarungan sengit. Banyak penggemar RRQ, yang dikenal sebagai “Kingdom,” merasakan kekecewaan mendalam dan mempertanyakan apa yang terjadi di game terakhir tersebut.
Pada game ke-7, Team Liquid ID berhasil tampil mendominasi, dengan performa yang tampak “one-sided.” Banyak pihak menduga bahwa RRQ kalah karena tidak melakukan “respect ban” terhadap hero-hero unggulan TLID. TLID dalam game itu menggunakan Angela, Ling, dan Chou yang merupakan hero andalan para pemain mereka: Yehezkiel, Faviann, dan Widy. Di sisi lain, Aeronshikii dengan Harith dan Aran dengan Terizla menambah kekuatan TLID di game tersebut, yang membuat RRQ kesulitan mengontrol permainan.
Analisis dari KB: Bukan Hanya Masalah Draft
Banyak yang menyalahkan draft pick RRQ dalam kekalahan ini. Namun, analis game KB dalam video YouTube-nya berpendapat bahwa kekalahan RRQ bukan hanya karena hero yang dipilih oleh TLID. Menurut KB, ada faktor-faktor lain yang justru lebih krusial dalam menentukan hasil akhir game tersebut.
Momen Krusial di Menit Ketiga dan Keempat
KB menjelaskan bahwa titik balik permainan dimulai sejak menit ketiga dan keempat, ketika duel terjadi di area gold lane. Skylar, pemain RRQ yang menggunakan Ixia, mencoba melakukan clear wave dengan cepat sekaligus berharap mendapatkan kill pada Aeron yang menggunakan Harith. Walaupun kill ini gagal, Ixia sempat menggunakan ultimate, yang kemudian harus menunggu cooldown dalam momen-momen penting berikutnya.
Sementara itu, buff ungu Ling mulai muncul, dan RRQ berusaha menghalangi TLID agar Ling tidak mendapatkannya. Namun, pertempuran di area yang sempit ini berakhir kacau. Skylar tetap berada di lane-nya meski dengan posisi yang kurang menguntungkan, sedangkan Aeron sepertinya memahami strategi RRQ dan mendukung rekan timnya di area buff.
Snowballing untuk TLID Dimulai
Pertarungan besar akhirnya terjadi di area buff Ling. Meski RRQ melakukan inisiasi serangan, Ling yang dikendalikan Faviann tetap berhasil mengamankan buff tersebut, dan pertempuran semakin memanas. Dalam adu retri dengan Sutsujin yang menggunakan Alpha, RRQ akhirnya kalah telak di menit keempat, di mana 4 pemain mereka tumbang.
Inilah momen awal snowballing yang memungkinkan Ling dan Harith TLID menjadi semakin kuat. Sejak itu, RRQ mengalami kesulitan dalam rotasi dan kontrol map karena Ling TLID terus berkembang pesat dan menjadi ancaman besar.
Kesimpulan
Kekalahan RRQ di game ke-7 grand final bukan sekadar hasil dari pemilihan hero oleh TLID. Kombinasi dari timing yang kurang tepat, strategi pertahanan TLID, serta keputusan strategis di menit-menit awal menjadi faktor utama yang membuat RRQ tertinggal dan akhirnya kalah. Dengan Ling yang terus tumbuh menjadi ancaman besar, RRQ Hoshi tak bisa lagi mengendalikan laju permainan.
Kekalahan ini tentunya memberikan pelajaran penting bagi RRQ dan para penggemarnya. Meski mereka gagal meraih juara MPL ID S14, pengalaman ini akan menjadi bekal berharga untuk menghadapi turnamen berikutnya, termasuk M6 World Championship yang semakin dekat.